Cari Blog Ini
Rabu, 14 September 2016
Selasa, 13 September 2016
Pengawasan Ekosistem Mangrove Satker PSDKP Pengambengan
Kegiatan pengawasan pemanfaatan
Mangrove Satker PSDKP Pengambengan pada bulan September tahun 2016 dilaksanakan
di 2 (dua) tempat yaitu di Ds. Perancak, dan di Ds. Gilimanuk.
Untuk di desa
perancak terdapat ekosistem mangrove yang dikelola oleh Balai Konservasi
SeaCorm dengan titik koordinat (LS 8˚23’534” – BT.114˚37’687”) dan (LS
8˚23’472” – BT.114˚37’479”) dengan luas ± 23 ha , PT. BTID dengan titik
koordinat (LS 8˚23’152” – BT.114˚37’365”) dan (LS 8˚23’087” – BT.114˚37’339”)
dengan luas ± 66 ha dan PT. Angkasa Pura dengan titik koordinat (LS 8˚23’033” –
BT.114˚37’328”) dengan luas 12 ha. Dari pemantauan dilapangan diketahui kondisi
ekosistem mangrove di kawasan tersebut pada umumnya masih terjaga dengan baik,
dan tidak ditemukan indikasi adanya kerusakan mangrove akibat perbuatan manusia
.
Untuk kegiatan pengawasan ekosistem mangrove di desa gilimanuk dilaksanakan
di kawasan teluk gilimanuk yang juga merupakan kawasan konservasi Taman
Nasional Bali Barat. Kawasan ini mempunyai luas ± 602 ha dengan titik koordinat
(LS 8˚09’5209” – BT.114˚31’706”) dan (LS 8˚23’528” – BT.114˚26’699”).
Seperti
halnya kawasan ekosistem mangrove di desa perancak, ekosistem mangrove
dikawasan teluk gilimanuk juga dapat dikatakan terjaga dengan baik, karena
tidak ditemukan adanya indikasi kerusakan mangrove yang disebabkan oleh
manusia. Disamping itu faktor semakin sadarnya masyarakat sekitar akan manfaat
dan pentingnya ekosistem mangrove terhadap keseimbangan lingkungan membuat
kawasan ekosistem mangrove di teluk gilimanuk dapat terjaga dengan baik.
Langganan:
Postingan (Atom)